Pages

Friday, April 17, 2015

Cerita Dari Neraka


Kisah ini aku tuliskan kala diri ini tengah berkubang dalam lumpur kehinaan, berpesta dalam kepahitan, hilang arah dan tujuan, kisah yang aku rasakan sebagai titik terendah dalam kehidupanku sebagai seorang makhluk yang disebut ‘manusia’.

Semua kepahitan hidup yang aku rasa saat ini bermula dari kelalaianku yang menghancurkan kehidupanku. Kelalaian yang berawal dari sifat malas yang aku turuti, sifat yang merupakan penyakit terburuk y
ang pernah dimiliki oleh umat manusia.

Aku hanya bisa menangis penuh penyesalan kala teringat masa kejayaanku terdahulu, masa yang setiap detiknya datang dengan kebahagiaan, masa yang tidak pernah meninggalkan segenggam kisah bernama ‘penyesalan’, masa ketika nurani hati berbicara dengan tegas, mengkudeta setiap perkara sekecil apapun yang akan menggelincirkan diriku menuju lembah kehinaan.

Masa dimana prestasi selalu datang berjalan lurus setara dengan bersihnya hati yang menerimanya, masa dimana orang-orang disekitarku turut bangga dan bersyukur atas kehadiranku disisinya, masa yang membuatku tak henti-hentinya untuk senantiasa mengucap rasa syukur atas karunia yang begitu indah yang menghiasi skenario kehidupanku sebagai seorang manusia.

Hingga suatu saat masa-masa indah itu bertransformasi menjadi sebuah kelalaian, masa dimana aku tak lagi bergerak maju melainkan hanya terdiam bahkan berjalan mundur, masa dimana kejayaan telah melemahkan tekadku melalaikan kehidupanku.

Sebuah masa yang menjadi peluang besar para setan untuk menyeretku menemaninya menuju tempat paling hina bernama ‘neraka’. Setanpun tak tinggal diam dan melancarkan agresi secara besar-besaran untuk menghancurkan pertahanan jiwaku yang tengah rapuh. Setan yang tak pernah melewatkan kesempatan sedikitpun dan selalu bersabar menunggu kesempatan terbaik untuk menjatuhkanku.

Ayat-ayat setanpun mulai satu persatu berkumandang dengan indah ditelingaku yang dipenuhi oleh kelalaian, hingga akhirnya tipu daya dan jerat setan telah mengalahkan pertahanan jiwaku yang tengah rapuh, kali ini aku terjatuh menuju lembah kehinaan yang paling dalam.

Jeritan hati nuraniku tak lagi terdengar oleh telingaku karena kalah merdu oleh suara ayat-ayat setan yang mengalun indah di telingaku. Akupun merubah sudut pandangku menjadi 180 derajat. Apa yang dulu buruk menurutku mulai aku lakukan dengan sukarela, aku tak lagi mengenali apa yang baik dan apa yang buruk.

Aku merasa perlu menikmati dunia ini, aku membiarkan nafsuku menari dengan kegirangan membinasakan nilai-nilai dalam kehidupanku. Hidupku tak lagi mencerminkan seorang yang bermoral. Ribuan daftar kemaksiatan satu persatu mulai menggoreskan tintanya dalam lembar kehidupanku yang putih hingga sekarang menjadi hitam pekat yang suram.

Hingga akhirnya hati nuraniku mulai berbicara, bukan cara hidup seperti ini yang membahagiakan aku, dengan menuruti nafsuku tak membuatku mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan melainkan sebaliknya hanya menimbulkan derita dan kepedihan. Aku hidup terbuai angan-angan yang takan pernah mampu untuk aku raih.

Hidup layaknya seorang budak yang selalu menderita, tak pernah mendapat kebahagiaan dan kepuasan, selalu menginginkan sesuatu yang lebih dan tak pernah terturuti, menjadi gila harta dan kedudukan sedangkan disisi lain sangat sukar mengeluarkan harta dijalan kebaikan dan tak peka terhadap kehidupan sekitar yang memohon pertolongan.

Lari dari kenyataan menjadi hobi yang baru, dengan cairan setan aku terbang menuju dunia ilusi dan halusinasi setiap kali masalah kehidupan membuat kepalaku serasa akan meledak. Aku marasa inilah neraka yang sesungguhnya, tidakkah cukup kehidupan yang seperti ini disebut sebagai neraka?

Hidup yang selalu penuh dengan tekanan dan jauh dari kata kebahagiaan, hidup yang penuh dengan kemaksiatan dan perbuatan merusak, hidup yang penuh dengan keserakahan yang tak pernah berakhir dengan kebahagiaan, hidup dengan menjadi budak dari nafsu dan syahwat, hidup yang penuh dengan kebencian dan jauh dari kedamaian.

Hidup yang senantiasa memaksaku untuk bekerja keras akan tetapi dijalan yang salah dan bekerja untuk orang yang salah. Hidup dan bekerja sebagai anak-anak setan yang mengkampanyekan kekuasaan setan di muka bumi ini. Hidup yang tampak bahagia diluar namun menangis setiap saat didalam. Inilah neraka yang sesunggunhnya!

Aku sudah tidak kuat lagi hidup seperti ini, aku memutuskan untuk mengakiri hidupku ini, aku berharap setidaknya dengan kematianku dunia akan menjadi sedikit lebih baik dengan hilangnya satu manusia perusak sepertiku. Dari atap gedung tempatku bekerja dan membuat kerusakan di muka bumi ini aku melompat, berharap bisa menghentikan semua penderitaan dan kerusakan yang aku perbuat.

Tak lama kemudian datanglah ambulans yang dengan segera membawaku kerumah sakit. Para pemimpinku tentu saja takan rela kehilangan sosok diriku, sosok terdepan dalam perjuangan dijalan setan dan kerusakan, tentu saja mereka takan rela kehilangan seorang ‘robot’ yang telah mati hati nuraninya sepertiku, yang selalu membantu mereka memuluskan setiap rencana mereka mengokohkan kekuasaan setan dimuka bumi ini.

Akupun sekarat tak berdaya, merasakan sakit yang sangat luar biasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya, sakit yang tak pernah ada di dunia ini dan ratusan kali lipat lebih sakit dari penyakit di dunia. Aku merasakan penyesalan yang luar biasa, air mataku menetes membanjiri sekelilingku dalam sekaratku.

Hingga aku merasakan suasana terasa gelap seketika, kemudian datang makhluk dengan muka yang sangat menyeramkan dan sifat yang sangat kasar, dengan sangat kasar dia membacakan setiap dosa yang aku perbuat didunia ini aku hanya bisa terdiam dalam ketakutan karena semua itu adalah semua yang telah aku lakukan dan tak bisa kuubah lagi, lalu kemudian makhluk itu melemparku ke neraka untuk menjalani penyiksaan yang sangat mengerikan.

Penyiksaan yang rasa sakitnya sangatlah luar biasa, air mataku sampai habis dikurasnya, suara jeritankupun habis tak tersisa, tiap kali tubuhku hancur remuk lalu dengan seketika kembali lagi seperti semula untuk kemudian mendapatkan penyiksaan yang sama. Hingga beberapa saat kemudian datanglah makhluk yang sangat indah menemuiku yang tak lain dan tak bukan adalah amal baiku selama di dunia.

Ia datang menemui makhluk yang mengerikan tadi untuk menyelamatkanku dan perdebatanpun terjadi.
“Meskipun tak terhitung jumlah kerusakan yang ia perbuat namun banyak juga jasanya yang dimanfaatkan untuk kebaikan manusia di dunia, karena itu maafkanlah dia!”

“Tidak, tidak bisa, terlalu besar kerusakan yang ia perbuat, dia pantas mendapatkan penyiksaan ini!”

“Tapi dia juga telah banyak menciptakan teknologi yang dimanfaatkan oleh umat manusia untuk kehidupan yang lebih baik dan sumbangan pengetahuannya juga sangat bermanfaat bagi umat manusia!”

“Tapi itu semua tak sebanding dengan kerusakan yang ia timbulkan, tak sebanding dengan banyaknya manusia yang ia tarik menuju lembah kesesatan, meskipun aku membebaskannya tentu saja aka nada ratusan manusia yang akan menuntutnya yang telah menjadi korbannya, karena itu inilah keadilanku, neraka adalah tempat tinggalnya yang paling cocok!”

“Tapi disaat terakhirnya dia menyesalinya, dia masih ingat akan Tuhannya, bahkan walaupun dengan cara yang salah dia bermaksud untuk menghentikan semua kerusakan yang ia timbulkan, dia sangat menyesal, nuraninya memberontak hingga ia membunuh dirinya sendiri untuk menghentikan semua sifat kejamnya dan mencegah korban lebih banyak lagi jatuh akibat perbuatannya, dia mati dengan niat yang mulia dengan menyebut nama Tuhannya, bahkan setelah sekian tahun melupakan-Nya dan bekerja untuk setan, dia bukanlah manusia yang buruk, hanya seorang manusia yang tersesat dari jalan kebenaran, karena itu berilah ia sebuah kesempatan!”

Aku hanya terdiam dalam ketakutan dan penyesalan, aku berharap waktu akan memberikanku kesempatan untuk merubah semuanya.

Akhirnya makhluk yang sangat menyeramkan itu mengambil keputusan.
“Baiklah, kita akan melihat apakah dia benar-benar mau berubah, kita akan lihat keseriusannya untuk menebus semua dosa-dosanya, kita biarkan dia kembali ke dunia untuk membuktikannya!”

Beberapa saat kemudian di rumah sakit aku telah berhasil melewati masa kritisku, lalu aku tersadar, dalam hatiku dipenuhi oleh rasa syukur, aku senang sekali masih diberi kesempatan hidup sekali lagi di dunia ini, kesempatan untuk menebus semua dosa dan kesalahanku selama ini.

Kali ini tekadku sangat kuat, aku akan berjuang dijalan kebenaran meskipun dengan resiko sebesar apapun, aku siap mati untuk berjuang dijalan kebaikan, aku akan senantiasa bergerak maju meskipun dengan langkahku yang terbatas. Aku akan berbuat kebaikan dan tak peduli keterbatasan fisik yang aku alami saat ini, ini takan menyurutkan semangatku untuk berbuat hal yang berguna untuk kebaikan setiap waktu.

Mulai saat ini aku takan membiarkan sekecil apapun peluang setan untuk melalaikanku dan menjerumuskanku, aku takan lagi jatuh dalam sifat malas yang akan menuntunku ke jurang kenistaan.

Aku memang takan pernah bisa merubah masalaluku yang kelam, tapi aku bisa menciptakan masadepanku yang cemerlang. Inilah kisah kebangkitanku dari neraka yang paling dalam!.

The End

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dan memberi masukan, komentar tidak melalui seleksi apapun jadi terimakasih untuk tidak menjadi spammer!!!