Pages

Thursday, February 26, 2015

PENCARIAN



Mungkinkah aku akan bisa tenang, saat ruang kecil dalam memori yang tertanam di dahiku ini menyimpan berjuta pertanyaan besar. Seperti halnya seorang tersesat yang mencari jalan untuk pulang, perasaan ini tak pernah jera untuk menyeretku untuk terus dan terus membaca, mengkaji, menelusuri jutaan lukisan aksara yang terukir secara abstrak.

Tentu saja ia tidak indah, sukar difahami memoriku yang kecil ini, tidak jarang over load information menyebarkan virusnya kedalam memori kecilku, membuat keningku terasa berputar dengan cepatnya layaknya baling-baling helikopter hingga tanpa sadar aku telah berada di alam yang berbeda.

Alam yang meskipun sudah ribuan kali aku datangi aku tak pernah bisa mengerti dan memahaminya, alam yang mengalir secara alami dan melahirkan cerita yang berbeda, kadangkala aku menemukan surga dan tak jarang neraka yang membuat jantungku bergetar kencang dan nafasku terasa berat. “Oh, aku bermimpi!”

Aku bergegas bangkit, aku buka jendela kamarku untuk menghirup udara segar dari penjaraku yang pengap, diluar bisa kulihat sang raja siang masih malu-malu dan enggan untuk keluar dari persembunyiannya. Aku bisa merasakan hawa dingin yang menyambangi kulitku, bisa kulihat suasana dunia luar yang temaram.

Kembali pertanyaan-pertanyaan yang belum pernah bisa aku temukan jawabannya datang menyergap pikiranku, aku kembali menelusuri labirin misteri yang tak kunjung kutemukan ujungnya. Berbagai jawaban yang kutemukan tak pernah menghasilkan kesimpulan yang membuat hatiku berhenti bertanya.

Aku terus bertanya dan bertanya, mencari dan mencari ujung dari labirin misteri raksasa yang telah lama memenjarakanku, aku terus berjalan dan berjalan, rasa lelah tak lagi terdeteksi sensor-sensor yang terpasang ditubuhku, aku terus bergerak hingga tak sadarkan diri kembali menghentikan langkahku.

Aku kembali kealam yang berbeda, alam yang membuat ragaku untuk sejenak beristirahat, aku kembali mati tanpa kepastian yang jelas apakah aku akan hidup kembali. Kali ini alam ini terasa hening tanpa ada kejadian aneh yang biasa kualami, aku seperti menghilang tanpa aku sendiri menyadarinya. Aku yakin duniapun pasti tak akan berubah tanpa kehadiranku.

Matahari tetap terbit dan terbenam sesuai dengan waktunya tak pernah lelah dan tak pernah terlambat, orang-orang tetap menjalani kehidupannya seperti biasannya mereka menjalaninya, Udara yang tak pernah habis sebagai sumber penghidupan, dan milyaran hal-hal yang pasti akan tetap berjalan sebagaimana biasannya berjalan.

Aku kembali terbangun, hatiku kembali berbunga, aku masih memiliki kesempatan untuk memecahkan misteri ini, misteri yang jika aku tak berhasil memecahkannya aku akan jadi orang yang sia-sia di dunia ini. Menjadi manusia yang tidak bisa mengenali dirinya sendiri, menjadi pengembara yang kebetulan lewat tanpa mengerti tujuannya tanpa mengerti untuk apa aku ada di dunia ini.

Aku kembali berjalan menelusuri labirin misteri, tak pernah jera dan tak pernah lelah, rasa penasaranku mengalahkan semua kebosanan dan kelelahan. Aku tak ingin membuang waktu sedetikpun, aku tak ingin waktuku habis sebelum aku sampai di ujung labirin ini.

Aku tak mau mati bersama penyesalan, aku akan terus berusaha, aku akan terus berlari kencang untuk segera mencapai tujuanku, selama aku mati dalam memperjuangkan harapanku ini aku tidak akan menyesal.

Hari-hari terus berlalu, aku terus berusaha, aku tak pernah berhenti kecuali tak sadarkan diri kembali memaksaku untuk berhenti sejenak. Aku terbangun dan kembali menelusuri labirin misteri ini, kemudian aku mati dan hidup lagi untuk kembali berjuang begitu seterusnya, sampai aku tak ingat lagi berapa kali aku telah menjalani siklus ini.

Hingga pada suatu hari aku menyimpulkan, TUHAN ITU ADA!!!

Jika TUHAN tidak ada, siapa yang mengatur alam ini? Siapa yang mengatur siang dan malam hingga selalu datang secara tepat waktu? Siapa yang menghidupkan dan mematikan semua manusia di bumi ini? yang kejadiannya semua serba misteri.

Jika TUHAN tidak ada, siapa yang menciptakan aku? Oke, aku terlahir dari Rahim ibuku, lantas siapa yang menciptakan nenek moyangku hingga lahir generasiku? Mungkinkah nenek moyangku ada dengan sendirinya? Ah, itu sangat tidak mungkin!

Apakah nenek moyangku adalah transformasi dari kera seperti teori evolusi Darwin? Jika benar demikian kenapa kera hingga sekarang masih ada? Bukankah kera telah berevolusi menjadi manusia? Kenapa aku tidak pernah mendengar kera digunung yang bertransformasi menjadi manusia? Yang aku tahu manusia selalu terlahir dari manusia juga, maka dengan sangat yakin aku bisa mengatakan teori ini salah!

Kembali pada persoalan siapa yang menciptakan nenek moyangku? Siapa yang menciptakan manusia yang begitu sempurna dan canggih ini? Siapa yang menciptakan manusia dengan semua organnya yang sangat canggih, dengan milyaran sel yang tidak bisa ditiru oleh manusia? Siapa yang menciptakan manusia dengan akal, nafsu, mimpi dan semua hal yang tidak mungkin ditiru oleh manusia?

Jika pensil ada yang menciptakan, komputer ada yang menciptakan, mobil ada yang menciptakan pastilah manusia ini ada juga yang menciptakan, dan siapapun yang menciptakan pastilah sangat pintar dan hebat, kepintaran yang tidak bisa dilampaui manusia manapun, siapakah yang mungkin menciptakan semua itu kalau bukan TUHAN?

Jika semua itu berasal dari materi, dan TUHAN bukanlah materi berarti TUHAN tidaklah ada tapi bukankah waktu juga bukanlah materi yang dapat dilihat? Begitupun ide, hukum, spirit, mimpi, semangat bukankah itu semua juga bukanlah materi yang bisa dilihat, disentuh, dicium, dan dirasa dengan panca indra akan tetapi semua orang meyakini bahwa itu ada!

Berarti pendapat itu sangatlah lemah, TUHAN bukanlah materi tapi TUHAN itu ada dan TUHAN yang menciptakan waktu dan semua yang ada!

Bagaimana kejadian manusia yang begitu ajaib ini bisa terjadi, dimulai dari sepercik sperma yang hina yang melakukan perjalanan yang sangat jauh menuju sel telur dan berikutnya terjadilah keajaiban pembuahan dan proses-proses ajaib hingga menjadi seorang bayi. Bagaimana ini bisa terjadi jika bukan TUHAN yang menghendaki?

Aku sangat yakin sekarang, TUHAN ITU ADA!!!

The End

15 comments:

  1. Jadi keinget bukunya kang Habiburrahman yang Bumi Cinta. Isinya ada mengulas dengan detail tentang keberadaan tuhan dari berbagai pandangan.

    ReplyDelete
  2. @how haw : emang gue penggemar berat karya-karya beliau n banyak terinspirasi dari beliaunya :)

    ReplyDelete
  3. Tulisan di kala umur 20-an. Di mana pemikiran akan kebebasan dan kebebasan berpikir menjadi begitu krusial. Nikmatilah masa-masa penuh pergolakan. Waktu tak dapat diulang. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya benar, marilah menikmati setiap detik waktu yang kita jalani :)

      Delete
  4. setuju dengan komentar Funy di atas. pemikiran-pemikiran tentang masa depan, masa sekarang, dan masa yang telah berlalu. dan satu cirinya, pemikiran-pemikiran itu cenderung "radikal".

    ReplyDelete
  5. Yang pake kata bahasa Inggris over load jadi agak kurang enak dibaca. Tapi keseluruhan kereeen. Gue suka. :D
    Lanjutkan, semangat banget ini anak merangkai diksi-diksi. Hehehe.

    ReplyDelete
  6. ya kalau mencari jawaban soal itu sih pasti rumit tapi dengan keyakinan hati pasti apa yang kita cari dan tanyakan ada jawabannya dan sudah pasti tuhan itu ada :)

    ReplyDelete
  7. Keren sekali, what a nice post. Sesungguhnyad apa yang diyakini merupakan tempat kembali.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dan memberi masukan, komentar tidak melalui seleksi apapun jadi terimakasih untuk tidak menjadi spammer!!!